Indonesia merupakan Negara
maritim terbesar di dunia, dari 34 provinsi di Indonesia, 33
provinsi di antaranya merupakan provinsi berbatasan dengan laut (kecuali
provinsi kalimatan tengah), dengan demikian pembangunan maritime memiliki
peranan yang sangat penting.
Indonesia memiliki
kekayaan sumberdaya kelautan yang sangat potensial, yaitu sumberdaya perikanan
laut, sumberdaya pertambangan di bawah dasar laut, pembudidayaan sumberdaya
kelautan, sumberdaya pertanian laut, serta sumberdaya pariwisata bahari,
ternyata belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Selama ini paradigma
pembangunan di Indonesia adalah pembangunan di darat, pembangunan yang yang
berbasis pada pemanfaatan sumberdaya pembangunan yang berada di darat, karena
hampir seluruh jumlah penduduk hidup berada di darat. Hampir seluruh penduduk
bermukin di darat, maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dilakukan dengan
pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya pembangunan lainnya yang terdapat
di darat. Bila dilakukan secara terus menerus, maka dapat dipastikan akan
menipis ketersediaanya, dan akhirnya akan habis. Namun jika dilihat dari aspek
oseanografis, sekitar 65 persen dari total wilayah Indonesia adalah terdiri
dari perairan/laut yang memiliki kekayaan sumberdaya kelautan yang sangat
potensial, maka aspek oseanografis akan menggeser peragdigama
pembangunan yang selama ini diterapkan, yaitu pembangunan berbasis pada
sumberdaya kelautan/maritim.
Pembangunan ekonomi
maritim merupakan sektor pembangunan ekonomi yang harus diberikan perhatian
tersendiri untuk dikembangkan, karena meliputi berbagai kegiatan produktif yang
sangat luas, baik yang ada di wilayah perairan maupun yang ada di darat. Dalam
mengembangkan pembangunan ekonomi maritime, terdapat tiga konseptual yaitu :
1) Konsep
pembangunan yang berorientasi ke darat yang diperkaut oleh konsep pembangunan
yang berorientasi ke arah perairan/laut, keduanya memiliki peranan
penting.
2) Wilayah
perairan/laut memiliki kekayaan sumberdaya kelautan yang sangat potensial,
3) Peranan
dan fungsi transportasi laut yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi
maritim.
Maka saat ini sangat penting kiranya memberikan sosialisasi dan personal approach dari
tim pemerintah, dengan adanya pembangunan perekonomian berbasis kemaritiman,
warga diharapkan kian menyadari potensi akan sektor maritim. Saya percaya, pemgembangan perekonomian maritime ini bukan hanya tanggung jawab
pemerintah tapi juga tanggung jawab kita bersama baik dari kalangan pemuda maupun masyarakat luas. Tentu
semua ini akan saya lakukan sesuai
dengan kapasitas
dan kapabilitas yang saya miliki.
Sebagai
generasi muda masih sangat banyak yang perlu kita lakukan untuk daerah maritim dan daerah kita menjadi lebih baik. Sebagai barisan pemuda yang
berjiwa intelektual, maka pemuda harus bisa untuk bisa melahirkan kajian ilmiah
yang nantinya dapat menjadi sebuah rekomendasi kepada pemerintah untuk
menyelesaikan masalah maritim.
Harapan saya pembagunan
sektor maritime bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai salah satu pilar utama
pembangunan ekonomi nasional pada masa sekarang dan masa depan, oleh karena itu
harus di berikan perhatian lebih besar untuk menghasilkan Produk Domestik Bruto
(PDB), yang lebih besar dan memberikan lapangan kerja yang lebih luas serta
mengetaskan kemiskinan. Ekonomi agraris memiliki kelemahan, stuktur ekonomi
tidak seimbang, harus diseimbangkan dengan pembangunan sector industry, yang
masih harus di perkokoh lagi dengan pembangunan meritim. Jadi, pembangunan
ekonomi Indonesia yang kokoh dan kuat harus mencakup 3 pilar utama, yaitu
pembangunan sector pertanian, pembangunan sector industry, dan pembangunan
sector maritim
Comments
Post a Comment