BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan
akurat menjaddi hal yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering
digunakan tidak mampu meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer.
Manajer modern membutuhkan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk
dan tingkat agregasi yang secara umum tidak dapat disediakan oleh system
akuntansi berbasis GAAP tradisional. Akuntansi manual mengakibatkan adanya
redundansi data dalam system-sistem yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya redudansi
maka akurasi dan kekinian data menjad ihal yang serius. Hal ini
menyebabkan system menghasilkan jawaban yang berbeda untuk informasiyang sama,
hingga mengarah pada kebingungan, pengambilan keputusan yang kurang baik serta tindakan
yang tidak tepat. System yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system
akuntansi tradisional itu disebut REA. System ini didasarkan model basis data
tradisional dan lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun.
Dengan demikian para akuntan modern diharapkan mempunyai sifat-sifat yang
responsive, proaktif, dan dilengkapi pemahaman akan pendekatan REA,
kemampuannya, serta fleksibitasnya, guna tertentu untuk memenuhi
pekerjaan yang diberikan padanya.
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan
Sumber Daya (Resource),
Peristiwa (Event),
Pelaku (Agent)
Perusahaan yang sangat penting dan hubungan diantara mereka. Adapun permodelan
REA adalah sebagai berikut :
a. Resource/ Sumber
Daya Ekonomi. Resource didefinisikan
sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah
kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
b. Event. Event atau
peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi
perubahan-perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi:
peristiwa operasi, peristiwa informasi, peristiwa manajemen.
c. Agent. Pelaku (agent) ekonomi
adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah peristiwa ekonomi. Mereka
adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki kemampuan
sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku
adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi, staff
administrasi, bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.
Untuk menggambarkan
proses pengembangan model REA dalam kasus dapat dilakukan dengan beberapa tahap
diantaranya:
· Ditahap
pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan dalam proses
diindetifikasi. Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan
strategis perusahaan dan yang perlu dikumpulkan informasinya
· Peristiwa
operasi yang telah diindentifikasi kini perlu diatur dalam urutan terjadinya.
Walaupun ada banyak penjualan yang terjadi tanpa adanya pertanyaan yang
mendahuluinya, kapan saja pertanyaan muncul maka akan diteruskan urutannya ke
penjualan yang dapat timbul dari pertanyaan tersebut.
· Selanjutnya
sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Hal
ini paling mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana
untuk tiap peristiwa.
· Tahap
berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya,
peristiwa, dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan
sumber daya serta pelaku yang dilibatkan dalam peristiwa tersebut.
· Tahap
berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.
Terdapat lima bentuk hubungan yang digunakan ketika membuat model REA. Kelima
bentuk hubungan tersebut adalah nol ke satu (0,1), nol ke banyak (0,M), satu ke
satu (1,1), satu ke banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M). Dalam kasus
hubungan entitas pelanggan: melakukan penjualan di horizon books, keberadaan
seorang pelanggan dapat menimbulkan hubungan nol, satu, atau banyak melakukan
penjualan. Hal ini disajikan dalam model REA untuk proses tersebut dengan
menggunakan notasi (0,M) agar dapat menyajikan kardinalitas minimal dan
maksimal. Dalam cara yang hampir sama, keberadaan satu melakukan penjualan yang
timbul dari keberadaan satu dan hanya satu entitas pelanggan, akan disajikan
sebagai (1,1) dalm model REA tersebut.
Entitas melakukan penjualan
dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M). Agar entitas melakukan penjualan
yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan. Selain itu, karena hanya seorang
pelanggan yang dapat membeli barang tertentu, kardinalitas maksimalkan juga
akan satu. Maka, kardinalitas dari entitas pelanggan dalam hubungan ini adalah
satu ke satu (1,1).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana memodelkan aktivitas siklus pendapatan
dan pengeluaran tambahan?
2. Bagaimana memodelkan siklus pendapatan bisnis
untuk penjualan jasa, untuk transaksi persewaan dan siklus pengeluaran untuk
perolehan jasa?
3. Bagaimana memodelkan aktivitas siklus produksi
sebuah pabrik?
4. Bagaimana mengintegrasikan aktivitas penggajian
dengan proses SDM lainnya, seperti mempekerjakan dan melatih para pegawai?
5. Bagaimana memodelkan aktivitas pembiayaan,
seperti pengeluaran saham atau hutang?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengembangkan
model-model data REA untuk jenis organisasi disamping toko-toko ritel
2. Mengembangkan
model-model data REA untuk siklus SDM/penggajian, manufaktur, dan aset modal
bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Topik Pemodelan REA Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Tmabahan
Pada
bab sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan sebuah
model REA untuk siklus pendapatan yang terdiri dari empat aktivitas yang
berurutan, yaitu:
1. Mengambil
pesanan pelanggan
2. Mengisi
pesanan pelanggan
3. Menagih
pelanggan
4. Mengumpulkan
pembayaran dari pelanggan
Namun siklus pendapatan fokus
sebelumnya untuk sebuah organisasi ritel khusus. Topik khusus dalam pemodelan
REA akan membahas beberapa tambahan konsep dasar model REA, termasuk beberapa
aktivitas tambahan yang secara khusus dijalankan oleh para pengusaha pabrik dan
distributor serta situasi-situasi khusus lainnya.
2.1.1 Penempatan
Peristiwa dan Atribut Siklus Pendapatan Tambahan
Salah
satu entitas yang barunya adalah memisahkan aktivitas pergudangan yaitu
pemenuhan pesanan dari aktivitas pengiriman atau pengiriman pesanan ke
pelanggan. Contoh dari peristiwa mengisi pesanan pelanggan merepresentasikan
pengambilan dan pengepakan pesanan yang dilakukan oleh seorang pegawai gudang.
Hubungan antara peristiwa mengambil pesanan pelanggan dan mengisi pesanan
pelanggan direpresentasikan dengan satu-ke-banyak (one-to-many−1:N).
Kardinalitas minimum merefleksikan fakta bahwa dua peristiwa terjadi secara
berurutan. Kardinalitas maksimum merefleksikan fakta bahwa terkadang perusahaan
mungkin kehabisan stock satu atau lebih barang yang dipesan. Oleh karena itu,
perusahaan kemungkinan melakukan berbagai aktivitas gudang untuk memenuhi
pesanan tertentu secara lengkap.
Hubungan
antara peristiwa mengisi pesanan pelanggan dan mengirim pesanan adalah 1:1.
Kardinalitas minimum merefleksikan fakta bahwa dua peristiwa tersebut
berurutan. Kardinalitas maksimum adalah praktek-praktek khusus terbaik yang
dilakukan oleh sebagian besar perusahaan. Ketika seluruh barang yang dipesan
dan dalam stok telah dipilih dan dipak, maka seluruh paket dikirim ke
pelanggan. Peristiwa mengirim pesanan terjadi ketika barang diberikan ke
pelanggan (peristiwa penjualan). Dengan demikian, jika faktur penjualan resmi
dibuat, akan ada sebuah faktur terpisah untuk masing-masing pesanan yang
dipenuhi. Mengirim pesanan akan ditautkan hanya ke satu peristiwa, yaitu
mengisi pesanan pelanggan guna akuntabilitas yang layak. Hal tersebut benar
bahwa sering kali banyak pesanan berbeda diangkut dengan truk atau kereta yang
sama. Pembuatan catatan keuangan yang tepat perlu melacak setiap “pengiriman”
(penjualan) individual pada truk/mobil angkut secara terpisah.
Elemen tambahan model data REA
dari siklus pendapatan ini yaitu:
· Peran
Pegawai
Informasi ini memperkaya
diagram REA dan dapat digunakan untuk memverifikasi apakah fungsi pekerjaan
dipisahkan secara tepat dengan mengidentifikasikan peran yang dimainkan oleh
seorang pegawai, mislanya personel penjualan dan pegawai gudang.
Bagian Diagram REA siklus Pendapatan
Yang Diperpanjang
2.1.2 Penempatan Peristiwa dan Atribut
Siklus Pengeluaran Tambahan
Banyak
perusahaan yang lebih besar ingin secara resmi menyetujui permintaan untuk
membeli barang. Peristiwa meminta persediaan, menyediakan cara untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas semacam itu. Hubungan M:N antara peristiwa
meminta persediaan dan memesan persediaan memiliki kardinalitas minimum 0 untuk
kedua arah. Minimum 0 diasosiasikan dengan peristiwa memesan persediaan yang
merefleksikan fakta bahwa permintaan terjadi sebelum pesanan sesungguhnya;
selain itu, beberapa permintaan ditolak sehingga tidak akan pernah dihubungkan
ke sebuah pesanan. Minimum 0 diasosiasikan dengan peristiwa meminta persediaan
yang merefleksikan fakta bahwa beberapa pesanan dibuat secara otomatis oleh
sistem pengendalian persediaan, bukannya dari sebuah permintaan tertentu.
Maksismum
yang diasosiasikan dengan peristiwa memesan persediaan jumlahnya banyak karena
beberapa permintaan mungkin diperuntukkan bagi beberapa barang yang berbeda.
Pesanan pembelian yang terpisah diperlukan untuk setiap pemasok yang berbeda.
Sehingga, sebuah permintaan yang disetujui mungkin ditautkan ke berbagai
pesanan yang berbeda. Kardinalitas maksimum yang diasosiasikan dengan peristiwa
memesan persediaan jumlahnya banyak untuk merefleksikan praktik umum
pengombinasian permintaan berbeda bagi barang yang disediakan oleh pemasok yang
sama kedalam sebuah pesanan yang lebih besar untuk mendapatkan syarat yang
lebih baik.
Beberapa
elemen tambahan model data REA dari siklus pengeluaran yaitu:
· Peran
Pegawai
Informasi ini memperkaya
diagram REA dan dapat digunakan untuk memverifikasi apakah fungsi pekerjaan
dipisahkan secara tepat dengan mengidentifikasikan peran yang dimainkan oleh
seorang pegawai, mislanya personel penjualan dan pegawai gudang.
· Hubungan
Agen−Peristiwa M:N
Hubungan antara peristiwa
menerima persediaan dan pegawai sebagai hubungan M:N. Hal tersebut
merefleksikan fakta bahwa banyak pengiriman jumlahnya sangat besar, sehingga
beberapa pegawai harus bekerja sama untuk membongkar dan menyimpan barang
tersebut. Hubungan M:N terjadi saat aktivitas dijalankan oleh lebih dari satu
pegawai, sebelum manajemen ingin menggunakan skillnya untuk mengawasi kinerja
tiap individu.
· Lokasi
Adanya dua entitas baru:
Gudang dan Institusi Keuangan. Pasangan kardinalitas yang menghubungkan entitas
gudang dan persediaan merefleksikan beberapa situasi umum. Sebuah gudang
sesekali dapat kosong, tetapi biasanya menyimpan banyak barang persediaan yang
berbeda. Sebaliknya barang persediaan yang sama mungkin disimpan dalam beberapa
gudang yang berbeda. Terkadang perusahaan kemungkinan ingin memeliharaa
informasi mengenai persediaan yang tidak mereka muat secara normal. Hubungan
antara gudang dan menerima pesanan persediaan sebagai hubungan 1:N.
Entitas Institusi Keuangan
memperjelas sifat entitas Kas. Sebuah akun kas tertentu hanya dapat ditempatkan
pada satu institusi keuangan dan beberapa akun seperti “Kas Kecil” yang tidak
terdapat pada setoran manapun. Perusahaan juga secara khusus hanya menyimpan
informasi mengenai institusi keuangan yaitu mereka memiliki rekening, tapi
mungkin lebih dari satu rekening pada institusi keuangan yang sama.
· Hubungan
antara Sumber Daya dan Agen
Hubungan antara entitas sumber
daya (persediaan) dan entitas agen adalah M:N. Hubungan ini merefleksikan
praktik umum terbaik dari pengidentifikasian pemasok yang diajukan dan pemasok
alternatif untuk barang persediaan tertentu. Serta hubungan yang sama antara
sumber daya (persediaan) dan pegawai dapat digunakan untuk membuat model
pertanggungjawaban.
2.1.3 Penjualan Jasa
Entitas
jasa memuat informasi mengenai aktivitas penghasil pendapatan organisasi.
Setiap baris mengidentifikasikan sejenis jasa tertentu yang disediakan
perusahaan. Contohnya, tabel jasa reparasi otomotif mungkin menyertakan baris
individu untuk penggantian oli dan penggantian rem. Setiap baris akan
menyertakan informasi mengenai waktu standar yang harus ia ambil untuk
melengkapi jasa dan harga standar yang dibebankan bagi jenis perbaikan itu.
Dikhususkan untuk bisnis seperti reparasi otomotif. Pada bisnis tersebut,
setiap transaksi penjualan harus melibatkan setidaknya satu jenis jasa
spesifik, tetapi mungkin pula menyertakan berbagai jasa, misalnya, seorang
pelanggan mungkin perlu untuk ganti oli dan perbaikan rem.
Sebagian
Siklus Pendapatan untuk Penjualan Jasa
2.1.4 Siklus Pengeluaran untuk
Perolehan Jasa
Perusahaan
juga selain membeli persedian, peralatan dan bangunan, juga memperoleh berbagai
jasa dan pembayarannya, seperti akses internet, jasa telepon, dan lain-lain.
Pembayaran jasa tersebut disertakan dalam tabel mengeluarkan kas. Entitas
peristiwa ini menyimpan informasi mengenai jumlah jasa aktual yang digunakan
dan biaya aktual. Peristiwa ini dihubungkan ke sebuah sumber daya yang disebut
“Jasa Umum dan Administratif” yang merefleksikan perlakuan akuntansi untuk
hal-hal tersebut. Entitas Jasa Umum dan Administratif menyertakan informasi
mengenai sumber daya tak berwujud, seperti lama kontrak, tanggal mulainya,
biaya dianggarkan untuk jasa tersebut, jumlah dianggarkan atau jumlah standar
untuk setiap periode, dan deskripsi pembatasan atau ketentuan khusus yang
diasosiasikan dengan penggunaannya.
Hubungan
peristiwa perolehan dan entitas sumber daya di modelkan sebagai hubungan 1:N,
karena setiap jasa (telepon, listrik, dan lain-lain) diperoleh secara terpisah
dari pemasok yang berbeda. Hubungan peristiwa memperoleh jasa dan mengeluarkan
kas dimodelkan sebagai hubungan 1:1 untuk merefleksikan situasi umum, dimana
organisasi memperoleh penggunaan jasa tertntu untuk satu periode dan melakukan
pembayaran tiap bulan untuk jasa yang diperoleh dan digunakan pada bulan
tersebut.
Sebagian
Siklus Pengeluaran untuk Perolehan Jasa
2.1.5 Transaksi Persewaan
Beberapa
bisnis menghasilkan pendapatannya melalui transaksi pernyewaan daripada
penjualan. Oleh karena itu , pertukaran ekonomi give - to – get dasar
melibatkan penggunaan sementara sumber daya yang dikembalikan baik ke
penerimaan kas maupun pengembalian lebih lanjut atas sumber daya yang
disewakan.
Setiap peristiwa
menyewakan barang mencatat informasi mengenai persewaan suatu barang tertentu,
seperti tanggal dan waktu disewa, harga sewa, serta segala syarat khusus
persetujuan tersebut, masing-masing untuk satu barang persediaan tertentu. Hal tersebut
memfasilitasi pelacakan status setiap barang persediaan persewaan.
Peristiwa
menyewakan barang dihubungkan baik ke peristiwa menerima kas maupun
mengembalikan barang. Perhatikan hubungan dari peristiwa menyewakan barang ke
menerima kas. Kardinalitas minimum 1 merefleksikan fakta bahwa pelanggan
biasanya membayar dulu, sebelum memiliki barang. Kardinalitas maksimumnya
banyak karena mungkin ada biaya-biaya tambahan yang dikenakan ketika barang
dikembalikan. Pesanan kardinalitas yang diasosiasikan dengan peristiwa
menyewakan barang memiliki minimum 0 serta maksimum 1 karena peristiwa menerima
kas terjadi lebih dulu dan ditautkan hanya ke satu peristiwa persewaan
tertentu. Hubunan anatara peristiwa menyewakan barang dan
mengembalikan barang adalah 1:1 untuk merefleksikan fakta bahwa persewaan
setiap barang tertentu secara individu dilacak, begitu pula dengan
pengembaliannya.
Organisasi
kadang-kadang memilih untuk menyewa sumber daya daripada membelinya. Contohnya,
banyak organisasi menyewa uang kantor dan gudang. Pertukaran ekonomi give-to-get dasar
meliputi pembayaran atau pemasok untuk hak menggunakan sebuah sumber daya dalam
satu periode waktu tertentu. Informasi mengenai peristiwa pembayaran dimasukkan
dalam tabel mengeluarkan kas. Sebuah peristiwa menyewakan sumber daya terpisah
munkin dibuat untuk merepresentasikan perolehan sumber daya karena peristiwa
tersebut kemungkinan memuat informasi mengenai atribut-atribut berbeda daripada
yang relevan untuk penerimaan persediaan.
Selain
itu, jika sumber daya yang disewakan harus dikembalikan misalnya persewaan
peralatan, maka peristiwa lain akan perlu dimasukkan dalam diagram Rea untuk
mencatat aktivitas tersebut. Pada kasus tersebut peristiwa menyewakan sumber
daya akan ditautkan kedua peristiwa : mengeluarkan kas dan mengembalikan sumber
daya yang disewakan yang membentuk sebuah gambaran model Rea atas aktivitas
siklus pendapatan organisasi penyewaan yang dibahas sebelumnya.
Sebagian Siklus
Pendapatan untuk Transaksi Persewaan
2.1 Pemodelan REA Siklus Produksi
Ada
empat peristiwa utama yang disertakan dalam sebuah diagram REA siklus produksi
khusus yaitu:
a. Pengeluaran
bahan baku
b. Penggunaan
tenaga kerja dalam produksi
c. Penggunaan
mesin dan peralatan dalam produksi
d. Produksi
produk jadi baru, direpresentasikan oleh peristiwa Work-in-process.
Tiga
entitas khusus yang menyimpan bagian penting kekayaan intelektual perusahaan
manufaktur, yaitu: dokumen bahan baku, daftar operasi pekerjaan, dan daftar
operasi mesin. Hubungan antara entitas dokumen bahan baku dengan entitas bahan
baku maupun persediaan barang jadi adalah 1:N. Setiap baris pada entitas
dokumen bahan baku menspesifikasikan banyaknya bahan baku tertentu yang
diperlukan untuk membuat produk jadi. Sehingga, setiap baris merepresentasikan
informasi yang akan ditemukan dalam satu baris daftar dokumen bahan baku.
Faktanya bahan baku yang sama mungkin digunakan dalam 5 produk berbeda dengan
jumlah penggunaan yanng berbeda pula untuk setiap pembuatan produk. dikaitkan kebanyak
peristiwa berbeda atas pengeluaran
Hubungan
antara peristiwa bahan baku dan pengeluaran bahan baku adalah M:N karena bahan
baku yang sama dapat dikaitkan ke banyak peristiwa berbeda atas pengeluaran
bahan baku tersebut. Sebaliknya, sering kali keseluruhan bahan baku berbeda
yang diperlukan untuk memproduksi sebuah produk dipergunakan pada waktu yang
sama, karenanya satu peristiwa pengeluaran bahan baku dapat ditautkan ke banyak
baris berbeda dalam tabel bahan baku. Hubungan antara sumber daya persediaan
barang jadi serta entitas daftar operasi pekerjaan dan daftar operasi mesin
adalah 1:N. Hubungan tersebut merefleksikan fakta bahwa setiap baris dalam
entitas daftar merepresentasikan informasi mengenai sebuah aktivitas tertentu
yang diperlukan untuk membuat sebuah produk tertentu.
Hubungan
antara peristiwa menjalankan operasi pekerjaan dan entitas daftar operasi
pekerja serta antara peristiwa menjalankan operasi mesin dan entitas daftar
operasi mesin sebagai hubungan 1:N. Entitas daftar tersebut menyimpan informasi
mengenai waktu standar yang harus ia gunakan untuk menjalankan setiap aktivitas
teridentifikasi secara individual. Hubungan antara work-in process dan
ketiga entitas peristiwa seluruhnya adalah 1:N, merefleksikan fakta bahwa tiap
produksi yang dijalankan mungkin melibatkan sejumlah pengeluaran bahan baku,
operasi tenaga kerja, dan operasi mesin.
Sebagian Diagram REA untuk Siklus
Prduksi
2.2 Model Data Sumber Daya Manusia / Penggajian Kombinasi
Entitas
peristiwa waktu pengerjaan dibutuhkan untuk menghitung penggajian. Peristiwa
waktu yang dipergunakan digunakan untuk akuntansi biaya, agar secara tepat
menentukan biaya tenaga kerja (pada perusahaan manufaktur, entitas peristiwa
ini sering disebut operasi pekerjaan). Peristiwa lainnya mempresentasikan
pentingnya aktivitas SDM.
Entitas
Siklus SDM
Entitas
pegawai dihubungkan hampir ke setiap entitas lain pada diagram tersebut,
merefleksikan pentingnya para pegawai untuk organisasi. Entitas pegawai
menyimpan banyak data yang secara khusus ditemukan dalam berkas induk pegawai
(penggajian): nama, tanggal dipekerjakannya, tanggal lahir, tarif gaji,
jabatan, supervisor, jumlah tahunan, potongan, dan informasi mengenai
pengurangan sukarela.
Entitas
keterampilan berisi data mengenai keterampilan kerja berbeda yang berguna bagi
organisasi. Hubungan antara keterampilan dan pegawai ini dimodelkan sebagai
hubungan M:N karena seorang pegawai munkin memiliki sejumlah keterampilan kerja
(yaitu seorang pemogram mungkin masih dalam beberapa bahasa yang berbeda) dan
sebaliknya, beberapa pegawai mungkin memiliki keterampilan yang sama.
Entitas
peristiwa pelatihan merepresentasikan berbagai seminar, pogram pelatian, dan
peluang lain yang diberikan kepada para pegawai untuk mengembangkan dan
memelihara keterampilannya. Hubungan antara entitas pegawai dan pelatihan
adalah M:N karena seorang pegawai tertentu dari waktu ke waktu akan menghadiri
sejumla kursus pelatiahn tetapi beberapa pegawai munkin menghadiri kelas
pelatian kursus yang sama. Hubungan antara entitas keterampilan dan pelatihan
adalah 1:N karena setiap kursus dirancang untuk mengembangkan suatu
keterampilan tertentu, tetapi setiap keterampilan mungkin diajarkan di banyak
waktu yang berbeda.
Entitas
peristiwa perekrutan menyimpan data mengenai aktivitas yang dijalankan untuk
memberitahu publik atas pembukaan lowongan kerja. Hubungan M:N antara
kerterampilan dan perekrutan merefleksikan fakta bahwa setiap iklan mungkin
mencari beberapa keterampilan khusus dan seiring berjalannya waktu, mungkin
terdapat beberapa iklan keterampilan khusus. Hubungan antara peristiwa
perekrutan dan pelamaran kerja dimodelkan sebagai hubungan M:N karena banyak
orang secara khusus melamar setiap pembukaan lowongan pekerjaan, tetapi seorang
individu tertentu kemungkinan juga merespons lebih dari satu peristiwa
perekrutan.
Peristiwa
wawancara menyimpan data mendetail mengenai setiap wawancara kerja. Ini
ditautkan ke peristiwa mempekerjakan pegawai dalam sebuah hubungan 1:N. Hal ini
tersebut merefleksikan fakta bahwa peristiwa memperkerjakan terjadi hanya
sekali, tetapi mungkin dihasilkan dari baik satu maupun sejumlah wawancara
terdahulu.
Diagram REA Terintegrasi untuk
Siklus SDM/Penggajian
Melacak
Waktu Pegawai
Bagian
pada siklus produksi yang membahas penggunaan peristiwa menjalankan Operasi
pekerjaan untuk melacak bagaimana para pekerja pabrik mengabiskan waktu mereka,
sehingga biaya tenaga kerja dapat dialokasikan ke produk. Firma jasa
profesional, seperti firma hukum,organisasi konsultasi, juga perlu melacak
bagaimana para anggotanya menggunakan waktu mereka untuk menagih setiap klien
dengan tepat.
Informasi
mengenai sifat tugas perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi kinerja karena
terkadang catatan tingkatan bagi seseorang pegawai tertentu mungkin bervariasi
berdasarkan tugas yang dijalankan.
Hal
ini merupakan pembelajaran untuk membandingkan informasi yang diberikan oleh
peristiwa waktu yang digunakan dengan yang tersedia dari pengautan peristiwa
bisnis khusus untuk agen pegawai yang menjalankan tugas tersebut. Hubungan
peristiwa-agen regular, seperti antara penjualan dan pegawai, menghasilkan data
yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti berapa kali seseorang
personel penjualan mengunjungi pelanggan, sehingga perbandingan atas penyediaan
informasi yang dibutuhkan. Sedangkan peristiwa waktu yang digunakan menyediakan
informasi yang dibutukan untuk menjawab pertanyaan seperti berapa
kali seorang personal penjualan mengunjungi pelanggan, sebagai perbandingan
atas penyediaan sarana jasa pelanggan melalui telepon ?.
Hubungan
1:N antara dua jenis peristiwa tersebut, dengan demikian, tidak perlu untuk
menautkan entitas waktu yang digunakan untuk peristiwa bisnis tertentu,
walaupun melakukannya dapat memfasilitasi evaluasi kinerja pada tingkat yang
sangat mendetail ( yaitu untuk menjawab pertanyaan seperti selama periode waktu
mana, di hari apa dalam minggu tersebut seorang personel penjualan tertentu
paling efektif dalam bekerja ).
Tidak
semua organisasi mengumpulkan data mendetail mengenai penggunaan waktu
pegawainya, sehingga tidak memerlukan adanya sebuah entitas waktu yang
digunakan. Terlebih lagi, ketika peristiwa tersebut disertakan, sumber daya
yang digunakan (waktu pegawai) jarang diimplementasikan sebagai sebuah tabel
dalam database karena tidak ada atribut yang dapat menjelaskannya. Oleh
karenanya, entitas sumber daya waktu pegawai digambarkan dengan garis
putus-putus.
2.3 Model Data Aktivitas Pembiayaan
Peristiwa
menerbitkan utang adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus, karenanya, ia
dihubungkan ke entitas sumber daya kas. Hal tersebut seiring dimodelkan sebagai
sebuah entitas peristiwa terpisah yang berbeda dari menerima kas karena ia
mengandung atribut yang berbeda dari atribut yang diasosiasikan dengan
penerimaan kas yang dihasilkan dari peristiwa penjualan, seperti jumlah nominal
utang yang diterbitkan, jumlah total yang diterima, tanggal diterbitkan,
tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga.
Pembayaran
terkait utang (baik pembayaran bunga periodik atau pembayaran pokok saat jatuh
tempo) merupakan pengeluaran kas. Biasanya, organisasi menuliskan satu cek
untuk jumlah total bunga yang harus dibayarkan atas sebuah obligasi atau nota
tertentu dan mengirimkannya ke transfer yang kemudian menangani distribusi cek
individu ke setiap kreditor. Perhatikan, jika sebuah perusaaan telah
menerbitkan rangkaian obligasi yang berbeda pada titik waktu yang berbeda,
perusahaan normalnya akan membuat transfer dana terpisah ke agen transfer untuk
pembayaran yang ditautkan ke masing-masing penerbitan utang.
Setiap
peristiwa mengeluarkan kas yang ditautkan ke sebuah peristiwa
menerbitkan utang maksimum 1. Kardinalirtas minimumnya adalah 0 karena sebuah
peristiwa mengeluarkan kas tertentu mungkin ditautkan ke sebuah peristiwa
menerbitkan utang atau sebuah peristiwa menerbitkan saham.
Peristiwa
penerbitan saham adalah sebuah jenis penerimaan kas khusus yang diasosiasikan
dengan penerbitan saham dan pembayaran dividen adalah jenis pengeluaran kas
lainnya. Sama dengan utang, sebagian besar perusahaan tidak berhadapan secara
langsung dengan pemegang saham individu. Kedua jenis transaksi ekuitas
melibatkan partisipasi seorang pegawai (bendahara) dan agen transfer eksternal.
Hubungan antara peristiwa mengeluarkan kas dan menerbitkan saham dimodelkan
sebagai hubungan M:N karena setiap penerbitan saham mungkin ditautkan ke banyak
pembayaran dividen, sedangkan sebuah pembayaran dividen tertentu mungkin
dikaitkan ke berbagai penerbitan saham yang berbeda.
Penerbitan
saham dan utang tidak terlalu sering terjadi. Terlebih lagi informasi yang dikaitkan
dengan peristiwa ini (nilai paritas, kas aktual yang diterima, dsb) perlu
ditahan untuk bertahun-tahun guna melacak akun ekuitas dan utang untuk
menyiapkan laporan keuangan. Oleh karena itu informasi mengenai kedua peristiwa
ini lebih dikelola tanpa batasan daripada dihapus pada akir periode fiskal
seperti peristiwa lainnya.
Sebagian Diagram Aktivitas
Pembiayaan
2.4 Keuntungan Penerapan
Model REA dalam Aktivitas Bisnis
1. Pendekatan
REA dalam memodelkan proses-proses bisnis membantu para manajer berfokus pada
berbagai elemen kunci dari economic events dan mengidentifikasi berbagai
aktivitas yang tidak menambahkan nilai yang bisa dihilangkan dari operasi.
Dengan meningkatkan efisiensi operasional masing-masing department kemudian
akan menghasilkan kelebihan kapasitas yang bisa diarahkan untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
2. Penyimpanan
baik data keuangan maupun nonkeuangan dalam database bersama mengurangi
kebutuhan untuk pengumpulan data, penyimpanan data, dan prosedur pemeliharaan
data.
3. Dengan
menyimpan data keuangan dan nonkeuangan mengenai berbagai aktivitas bisnis
dalam bentuk yang rinci memungkinkan jangkauan keputusan manajemen yang lebih
luas dengan cara mendukung berbagai pandangan pengguna.
4. Model
REA memberikan data yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat bagi para
manajer. Hal ini berarti akan menjadikan layanan pelanggan yang lebih baik,
produk-produk yang berkualitas lebih baik, dan proses produksi yang lebih
fleksibel.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebuah
model data keseluruhan perusahaan terintegrasi yang menyertakan sebagian besar
situasi yang didiskusikan pada makalah ini, yang menunjukkan pertautan diantara
subsistem yang berbeda dari SIA organisasi.
Salah
satu manfaat dari model data keseluruhan perusahaan yang terinteritas adalah
para auditor dapat menggunakannya untuk memandu pengembangan query guna
memvalidasi kelengkapan dan ketepatan pemrosesan transaksi.
Sebuah
model data keseluruhan perusahaan terinterasi dapat juga secara signifikan
meningkatkan dukungan yang tersedia untuk pembuatan keputusan manajerial.
Selain itu, flesibilitas bawaan model REA mempermudah untuk mengumpulkan
berbagai informasi baru untuk mengevaluasi kinerja.
Pembuatan sebuah model data
keseluruhan perusahaan terinterasi juga memfasilitasi peleburan informasi
keuangan dan nonkeuangan dalam database yang sama dapat meningkatkan pelaporan
internal. Biasanya, laporan internal telah berfokus, terutama pada
ukuran-ukuran kinerja keuangan. Meski demikian, manajemen organisasi yang
efektif perlu menukur kinerja atas berbagai dimensi karena tidak ada ukuran
tunggal yang memadai. Sedangkan manajemen puncak harus memiliki laporan yang
menyediakan sebuah perspektif multidimensi pada kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
B. Romney, Marshall. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Beritati. 2011. Sistem Informasi
& Teknologi Informasi. http://beritati.blogspot.co.id/2011/12/rea-dan-analisa-rantai-nilai-ch-10.html. Diakses pada 24 April 2016.
Comments
Post a Comment