Tekanan
internasional untuk peningkatan komparabilitas akuntansi dan pengungkapan
informasi oleh perusahaan, terutama MNEs, muncul atas kepentingan dan perhatian
yang berbeda dari banyak kelompok partisipan dan organisasi. Dasar
tekanan-tekanan ini adalah kepercayaan fundamental bahwa peningkatan komparabilitas akan memfasilitasi
perbandingan internasional yang lebih informatif atas prospek dan kinerja
perusahaan. Istilah penyelarasan sering digunakan dengan bebas dan
kadang dapat dipertukarkan dengan standardisasi. Namun, penyelarasan
menyiratkan suatu pendekatan yang lebih fleksibel dibandingkan standardisasi. Kelompok partisipan utama yang tertarik akan
urusan MNEs dan penyelarasan akuntansi internasional sebagai
berikut: 1. Pemerintah, 2. Serikat Dagang dan Karyawan, 3. Investor (termasuk
analis keuangan), 4. Banker dan Kreditor, 5. Para Akuntan dan Auditor.
Peran
pemerintah dalam menentukan isi dan sifat laporan perusahaan dan terutama
tingkat keterlibatan pemerintah dalam prosesnya telah secara luas dipelajari.
Tingkat keterlibatan pemerintah secara komprehensif di beberapa negara,
terutama yang dengan tradisi
perundang-undangan terperinci (mis. Perancis dan Jerman), berlawanan
dengan negara-negara Anglo-America
yang penekanannya pada pendelegasian ke otonomi badan profesi swasta. Literatur
menyangkut peran pemerintah sebagai pemakai laporan perusahaan sangat jarang.
Hanya ada sebagian diskusi berisi sedikit pernyataan bahwa pemerintah adalah
pemakai laporan. Meskipun begitu, banyak tekanan untuk meningkatkan jumlah pengungkapan informasi oleh MNEs datang
dari pemerintah.
Pentingnya
pengungkapan informasi oleh MNE bagi pemerintah yaitu; Informasi yang relevan
mengenai operasi cabang suatu MNEs mungkin tidak tersedia di cabang MNE
tersebut tetapi hanya di perusahaan induk. Maka, pemerintah dapat menggunakan
laporan keuangan tahunan terkonsolidasi MNEs di seluruh dunia bersama dengan
informasi segmen untuk mengetahui kinerja cabang di tingkat negara. Peran penting MNEs dalam pengembangan dan
perdagangan dunia menyebabkan pemerintah ingin mengevaluasi dan memonitor
secara langsung, atau melalui organisasi antarpemerintah internasional,
strategi, kinerja, perilaku, dan konsekuensi operasi MNE secara keseluruhan.
Peran pemerintah yang bervariasi dilakukan oleh sejumlah departemennya. Laporan
khusus yang disediakan untuk satu unit (mis. otoritas perpajakan) pada umumnya
tidak cocok untuk bagian pemerintah lain.
Pemerintah
memang mempunyai kekuasaan untuk meminta informasi apapun yang dibutuhkan,
tetapi kekuatan tersebut bukannya tidak terbatas. Peningkatan ketersediaan
informasi dalam laporan perusahaan MNE berarti bahwa pemerintah akan memiliki
akses langsung pada informasi tanpa keharusan untuk menawarnya. Permintaan
komparabilitas internasional yang lebih besar atas pengungkapan informasi MNE
sepertinya termotivasi oleh keinginan pemerintah di tingkat nasional, terutama
di negara penyelenggara, atau melalui organisasi antarpemerintah seperti UN1, OECD2, dan
EU3, untuk memonitor aktivitas MNEs secara umum sebagai basis
perumusan kebijakan. United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations (UN)1 pertama
terlibat dalam debat pengungkapan informasi pada tahun 1976 ketika suatu Group
of Experts ditetapkan melalui aktivitas Commision on Transnational Corporations
(sekarang. tercakup dalam pekerjaan UNCTAD) untuk merumuskan proposal yang
mengikuti suatu studi menyangkut dampak MNEs pada pengembangan dan hubungan
internasional. Studi tersebut tidak hanya mengidentifikasikan masalah
perbandingan internasional tetapi juga mengungkapkan kekurangan informasi baik
informasi keuangan maupun nonkeuangan. Akibatnya, Group of Experts
berkonsentrasi pada pengembangan daftar item minimum baik finansial maupun
nonfinansial yang diungkapkan oleh perusahaan pada level perusahaan secara
keseluruhan atau cabang perusahaan secara individu. Hasilnya, adalah usulan
secara komprehensif dan detail terhadap laporan keuangan konsolidasi, informasi
segmental, informasi nonfinansial, dan informasi sosial. Working Group of Experts ( ISAR) Tujuan utama
kelompok ini adalah untuk merekomendasikan standar internasional dimana
negara-negara anggotanya akan mendukung dan, jika perlu, dengan perangkat hukum.
ISAR mengadakan pertemuan pertama kali tahun 1983. Sejak itu,
pertemuan-pertemuan diadakan tiap tahun mengenai isu-isu yang bervariasi,
termasuk akuntansi untuk inflasi, akuntansi pensiun, aktiva tak berwujud, joint
venture, dan privatisasi.
Pada
tahun 1988, Group of Experts mempublikasikan hasil dalam "Conclusions on
Accounting and Reporting by Transnational Corporations" dan pada tahun
1989 memberikan kontribusi terhadap konsep yang dipublikasikan dengan judul
"Objectives and Concepts Underlying Financial Statement" Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD)2OECD mempunyai keanggotaan yang jauh lebih
terbatas dibanding UN. Dengan hanya 30 negara anggota, dibanding anggota
UN yang lebih dari 190, OECD merupakan perwujudan kepentingan kelompok negara
industri terutama di negara-negara Barat mencakup Australia, Kanada, Perancis,
Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Negara-negara ini adalah
asal dari kebanyakan MNEs. Secara umum, tujuan OECD adalah bekerja untuk membangun kesepakatan dan pemahaman
internasional atas berbagai isu sebagai basis untuk meningkatkan komparabilitas
dan penyelarasan norma pelaporan dan akuntansi.
European Union (Uni Eropa)3 Mulai 2004, EU terdiri
dari 25 negara-negara (Austria, Belgia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia,
Latvia, Lithuania, Luxemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris). EU telah dilibatkan dalam penyelarasan
internasional norma pelaporan dan akuntansi sejak pertengahan 1960-an sebagai
bagian dari program penyelarasan Company Law, yang dikerjakan setelah
Perjanjian Roma (1957). Aktivitas EU sudah berlangsung dalam konteks
mempromosikan tujuan pengembangan dan pengintegrasian ekonomi Eropa terkait
perusahaan, termasuk MNEs, perlu mempunyai kebebasan untuk menjadi lebih
internasional dengan mampu berbisnis dan bersaing dalam kerangka hukum umum,
perpajakan, dan sumber daya keuangan. Bagian penting dari proses penyelarasan
hukum perusahaan adalah pengungkapan umum atas informasi keuangan yang dapat
dipercaya dan diperbandingkan untuk melindungi kepentingan pemegang saham,
kreditor, suplier, dan pihak-pihak lain.
Penyelarasan pelaporan dan akuntansi dalamEU khususnya
penting untuk MNEs sebab, berbeda dengan UN dan OECD, persetujuan yang
mengambil format direktif mempunyai kekuatan hukum dan masing-masing negara
anggota wajib menyertakan direktif ke dalam hukum nasional masing-masing. Direktif yang mempunyai
keterkaitan khusus yang fundamental pada penyelarasan akuntansi EU yaitu
Direktif Keempat dan Direktif Ketujuh. Direktif Keempat disetujui tahun 1978,
menambahkan kebutuhan terperinci yang berkenaan dengan pengungkapan informasi,
penyajian dan penggolongan informasi, dan metode penilaian. Tujuan Direktif Keempattidaklah
perlu untuk menghasilkan keseragaman tetapi lebih untuk menyempurnakan suatu
penyelarasan atau koordinasi dari ketentuan hukum yang ada. Meskipun
demikian, Direktif Keempat menyediakan suatu struktur seragam secara luas untuk
penyajian dan penggolongan informasi, namun juga mengiijinkan bentuk yang
berbeda untuk laporan rugi-laba dan neraca, juga menyertakan beberapa pilihan
penyajian. Dampak dari direktif telah dirasa paling tajam pada negara-negara
seperti Italia dan beberapa negara anggota baru EU (mis. Finlandia, Yunani,
Portugal, dan Spanyol) dimana pengungkapan informasi mereka secara relatif
lebih terbelakang dibanding Perancis, Jerman, dan Inggris. Secara keseluruhan,
Direktif Keempat telah menjadi titik awal penting dalam proses penyelarasan. Direktif ini telah banyak berperan untuk
meningkatkan transparansi dan pengungkapan informasi seluruh negara-negara EU.
Direktif
KetujuhPada
tahun 1983, Direktif Ketujuh tentang
rekening konsolidasi diadopsi. Pendekatan Inggris berdasarkan
kepemilikan saham dan hak untuk mengontrol perusahaan lain dikontraskan dengan
pendekatan Jerman yang berdasarkan kontrol manajemen secara efektif. Masalah
ini dipecahkan dengan kompromi dimana kriteria kontrol atau kepemilikan dapat
diaplikasikan oleh negara anggota sebagai dasar pilihan. Direktif Tambahan Direktif kedelapan diadopsi
tahun 1984 adalah direktif penting lain mengenai kualifikasi dan pekerjaan auditor lintas negara anggota EU,
termasuk persyaratan pendidikan minimum sebagai usaha mendorong profesionalisme
auditor.
2. Serikat
Dagang dan Pekerja
Organisasi
serikat dagang yang berpartisipasi pada tingkat intergovernmental International Ttrade Union Confederations
(ITUCs), contohnya European Trade Unions Confederation (ETUC),International Confederation on
Free Trade Unions (ICFTU),dan
World Confederation of Labour (WCL).Dalam
konteks nasional, serikat dagang berusaha untuk mempengaruhi perilaku MNEs
maupun kebijakan pemerintah. Informasi yang diperlukan oleh serikat dagang
tergantung pada bentuk perusahaan dan tujuan dibuatnya informasi tersebut.
Serikat dagang pertama kali muncul dalam kawasan nasional dimana MNEs tersebut
beroperasi. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang melewati batas-batas
negara, serikat dagang mengikutinya dengan segala keterbatasan yang ada. Pada
tahun 1977, ICFTU, WCL dan ETUC mengeluarkan sekumpulan persyaratan terhadap
pengungkapan informasi-informasi akuntansi. Titik berat dokumen tersebut adalah
untuk MNEs dan kebutuhan atas penyelarasan internasional dengan rekomendasi
pendekatan yang lebih seragam untuk akuntansi baik informasi keuangan dan
nonkeuangan. Walaupun serikat dagang dan karyawan memerlukan informasi tentang
prospek masa depan dan kinerja MNEs sama halnya dengan banyak kelompok lain,
informasi mengenai istilah, kondisi-kondisi, skala, keamanan, dan penempatan
tenaga kerja menjadi perhatian khusus mereka. Kepentingan utama mereka adalah
situasi nasional atas cabang tiap MNE dan hubungannya dengan cabang yang lain.
Organisasi internasional serikat dagang juga dikaitkan dengan penambahan
informasi tentang transaksi terkait kelompok-kelompok dan penetapan praktek
harga transfer sebagai basis untuk perumusan keseluruhan kebijakan ke arah
MNEs.
3. Investor
Investor,
termasuk analis keuangan, adalah mereka yang mempunyai akses dan menggunakan
laporan perusahaan dan informasi lain yang dipublikasikan sebagai dasar
keputusan investasi. Utamanya adalah investor di anak perusahaan.
Kepentingan investor untuk memperoleh informasi dari
perusahaan diwakili oleh organisasi analis keuangan internasional. Di samping
tambahan pengungkapan informasi dan informasi mengenai prospek masa depan,
investor dan analis keuangan juga memberi perhatian terhadap kekurangan dalam
komparabilitas yang tersedia. Organisasi yang
memperhatikan kekurangan terhadap analisis dan perbandingan laporan keuangan
perusahaan yang berbeda-beda contohnya International Coordinating Commitee of
Financial Analyst Association (ICCFAA). Organisasi
penting lain dalam bidang peraturan pasar modal dan proteksi investor adalah
International Organization of Securities Commissions (IOSCO).Sehubungan dengan informasi
yang diungkapkan, investor hanya mempertimbangkan hasil MNE secara keseluruhan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi dan bukan yang
terpisah-pisah. Meski demikian, analisis hasil secara keseluruhan ini sering
memerlukan pemahaman tentang profitabilitas, tingkat resiko, kinerja relatif,
dan pertumbuhan potensial dari setiap komponen. Karena hasil keseluruhan suatu
prusahaan merupakan gabungan dari unsur-unsur tersebut maka investor pun
tertarik dengan informasi segmental. Oleh karena itu, jenis informasi yang
relevan bagi investor dan analis keuangan adalah yang berhubungan dengan
kinerja dan prospek masa depan operasi MNE secara menyeluruh.
4. Bankir
dan Kreditor
Sama
dengan investor, informasi yang dibutuhkan oleh bankir dan kreditor adalah
difokuskan pada informasi perusahaan yang berkaitan dengan posisi keuangan,
kinerja, dan prospek masa depan. Di negara-negara di mana bankir dan kreditor
lain merupakan sumber keuangan yang lebih penting dibandingkan dengan pemegang
saham, seperti di Jerman, Perancis, dan Jepang, maka akan mempunyai pengaruh
konservatif dalam pengukuran kinerja dan kekayaan perusahaan yang diungkapkan.
Dalam konteks penyelarasan akuntansi internasional,
organisasi perbankan internasional terlibat dalam mendukung supaya informasi
dari kliennya, pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan lebih komparabel.
Di antara yang terpenting adalah bank pembangunan
internasional, misalnya
the Asian Development Bank,
the European Development Bank,
the European Bank for
Reconstruction and Development, the International Bank for Reconstruction and Development,dan the World Bank.
Bank Internasional sering mensyaratkan laporan keuangan
spesial dan begitu juga International Finance Corporation sehingga mereka
menerbitkan booklet instruksi detail tentang standar akuntansi dan pelaporan.
Hal ini akan berdampak pada praktek di banyak negara berkembang.
5. Akuntan dan Auditor
Peran
akuntan sebagai penyedia dan pengguna informasi dalam MNEs merupakan salah satu
hal yang penting. Ini diperkuat dengan peran akuntan sebagai auditor atau
pemeriksa laporan perusahaan yang dikeluarkan oleh MNEs untuk pihak luar.
Bersamaan dengan tumbuhnya perusahaan akuntan publik internasional, sebagai
respons atas perkembangan MNEs mendorong pengembangan organisasi profesi yang
aktif dalam penyelarasan akuntansi dan pelaporan. Ada beberapa organisasi profesi internasional utama, yaitu:
International Accounting Standards Board (IASB). IASB sangat erat hubungannya dengan IFAC, tetapi
masing-masing mempunyai tanggung jawab yang berbeda. IASB bertanggung jawab untuk mengembangkan
standar akuntansi internasional, sedangkan IFAC bertanggung jawab untuk menyebarluaskan
petunjuk dan standar auditing internasional. International Accounting
Standard Committee (IASC)didirikan
pada tahun 1973 oleh organisasi profesi Australia, Kanada, Jerman, Irlandia,
Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000, IASC
mempunyai keanggotaan sebanyak 143 organisasi dari 104 negara termasuk anggota
pendiri. Pada bulan Mei 2000, IASC secara formal telah diatur dan diganti
namanya menjadi IASB, hal ini dikarenakan perlunya suatu badan yang lebih
independent untuk memberikan pelayanan publik yang lebih luas. Tujuan dari IASB adalah: Merumuskan
dan menerbitkan standar akuntansi untuk kepentingan umum dalam upaya penyajian
laporan keuangan dan mempromosikannya supaya diterima di seluruh dunia. Bekerja
untuk mengembangkan dan menyelaraskan peraturan, standar akuntansi dan prosedur
yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan. Dalam praktek, tujuan
standar akuntansi internasional adalah untuk mencapai suatu tingkat
perbandingan yang akan membantu investor dalam membuat keputusan juga untuk
mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh MNEs dalam mempersiapkan berbagai
pengaturan pilihan akun dan pelaporan.
Dalam
menyusun suatu standar akuntansi internasional, IASB banyak mengalami hambatan sebagai berikut: Penerimaan
dunia terhadap IFRs, contohnya SEC menginginkan rekonsiliasi IFRs ke U.S.GAAP.
Dalam menyusun standar akuntansi, IASB mengalami konflik internal, apakah
standar tersebut harus disusun ulang atau dengan mengadopsi dari
prinsip-prinsip yang telah beraku secara umum.. Ketidakpatuhan negara-negara
dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
Internasional. International Federation of Accountans (IFAC) IFAC terkait
sebagian besar dengan pengumuman resmi mengenai petunjuk dan standar auditing
internasional. IFAC bekerja untuk melayani kepentingan publik dan memperkuat
ekonomi internasional dan profesi akuntansi dengan menentukan dan mengumumkan
standar kualitas yang tinggi dengan mempromosikan konvergensi internasional
atas standar-standar tersebut. The International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB)diciptakan
sebagai badan penetapan standar yang independen di bawah arahan dari IFAC untuk
menciptakan standar auditing yang berkualitas dalam rangka meningkatkan
kepercayaan publik di terhadap profesi akuntansi.
International
Forum on Accountancy Development (IFAD)IFAD
dibentuk karena adanya krisis keuangan di Asia. IAFD dimaksudkan untuk menjadi
wadah dimana regulator, institusi keuangan internasional, investor dan
perwakilan dari profesi akuntansi dan auditing duduk bersama untuk memastikan
penurunan ekonomi seperti krisis keuangan di Asia tidak akan terulang. IAFD
tengah melakukan review dari negara ke negara terhadap standar akuntansi, etika
dan prosedur, penguasaan perusahaan, bank dan hukum perusahaan.
International
Assosiation for Accounting Education And Research (IAAER)The International Assosiation for Accounting Education and
Research (IAAER) dibentuk untuk membantu mempromisikan keunggulan dalam
pendidikan akuntansi dan untuk memastikan bahwa pendidikan membuat suatu
kontribusi substansial kepada pengembangan standar internasional yang
berkualitas tinggi.
6. Debat
Penyelarasan dan Pengungkapan Internasional
Harmonisasi
dan pengungkapan akuntansi mungkin menolong mengembalikan keseimbangan
persaingan antara MNEs dan perusahan domestik negara tuan rumah dan
meningkatkan posisi penawaran pemerintah tuan rumah. Akan tetapi peraturan
adalah penting sebagai alternatif atau suplemen untuk menekan dorongan pasar
dalam negara-negara tuan rumah dan pasar keuangan internasional yang terlihat
mengandalkan pada perluasan lingkungan internasional yang lebih kompetitif.
Comments
Post a Comment