Assalammualaikum, How did you usher in the new year? Masih ga percaya 2020 telah "dimulai" dan ga kerasa bulan Januari sudah tinggal beberapa hari lagi. Di luar dugaan pertengahan Januari saya di mutasi ke Jakarta, semua rencana besar yang telah saya susun sepertinya perlu di revisi ulang . Bisa di bilang, tahun 2020 merupakan awal yang sangat lambat bagi saya. Beberapa hari sebelum saya berangkat, saya menyampaikan hal ini ke adik saya yang paling kecil. “Oja, Kak Nora di mutasi ke Jakarta nih” dan dia mengatakan kepada saya dengan wajah polos “Kak Nora senang?”. Dengan menahan air mata saya menjawab “Enggak, Kak Nora sedih. Nanti kak Nora udah ga bisa main lagi sama Oja, udah ga bisa suapin, dan udah ga bisa jemput Oja sekolah”. - Setelah itu, saya menghabiskan sisa hari itu bertanya-tanya “Why haven’t we tried adopting the ‘now or never’ mindset instead?” I’m not saying you should throw away everything and recklessly commit to something right this ve...
In the name of Allah, the most Gracious, the most Merciful Here some memories remains . Pada tulisan kali ini, saya akan menceritakan salah satu highlight di tahun 2017. Iya, sesuai dengan tema di atas. Jadi tuh, saya sempet nulis di dream book nya saya untuk menjadi Tourism Ambassador of Banda Aceh 2016 . Namun pada desember 2015 saya udah niat banget untuk daftar kompetisi tersebut tapi akhirnya saya mengurungkan niat untuk mendaftar di karenakan jadwal tes tulis nya beradu dengan kegiatan nasional yang akan saya ikuti di luar Banda Aceh. Di situlah saya berbisik dengan diri sendiri ‘mungkin ini bukan yang terbaik untuk kamu Nor, percayalah dengan rencana Tuhan jauh lebih baik.’ Sepanjang tahun 2016 saya sempat mengubur mimpi untuk menjadi seorang duta wisata. Tapi pada awal bulan desember 2016 saya sempet mikir lagi untuk mencoba lagi mengikuti kompetisi ini. Dimana saya punya beberapa bulan lagi untuk menyiapkan bekal untuk proses penyeleksiannya untuk tahun 2017. ...